Minggu, 04 Maret 2012

Efek Rumah Kaca

     Sampai saat ini isu yang menghantui bumi kita adalah akan terjadi pemanasan global (global warming). Para ahli meramalkan pemanasan global terjadi karena melihat tingginya polusi udara yang dialami bumi dan menyebabkan efek rumah kaca yang berlebihan yang dapat membahayakan bumi.
          Pemanasan global (global warming) merupakan suatu fenomena peningkatan suhu atau temperature rata-rata bumi. Salah satu hal yang dapat menimbulkan pemanasan global tersebut adalah efek rumah kaca yang berlebihan.
          Bumi kita ini dilindungi oleh lapisan pelindung yang disebut atmosfer. Dalam atmosfer terkandung berbagai macam gas. Atmosfer bumi bersifat transparan dan dapat ditembus oleh sinar tampak dan radiasi ultraviolet dari matahari. Atmosfer ini secara alami berperan menjaga suhu bumi sehingga layak bagi kehidupan organisme. Atmosfer bumi mengandung gas-gas terutama karbon dioksida dan uap air. Karbon dioksida yang ada diatmosfer dapat menimbulkan fenomena yang disebut efek rumah kaca (greenhouse effect) yang menghangatkan bumi.
          Efek rumah kaca merupakan fenomena peningkatan pada sejarah temperature bumi yang disebabkan oleh gas-gas tertentu dalam atmosfer(uap air, karbon dioksida, nitrogen oksida, dan metana) yangn menjebak/mengikat energy dari matahari. Radiasi yang disimpan oleh gas-gas tersebut akan menghangatkan bumi.
          Bagaimana rumah kaca bekerja? Panel-panel kacanya membiarkan sinar matahari masuk tetapi menjaga energy panas yang disebabkannya hilang ke udara. Ketika radiasi matahari yang tampak maupun tidak tampak dipancarkan kebumi, 10% energy radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada diatmosfer, 34% dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23% menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk berfotosintesis.


Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya meningkat dengan radiasi matahari. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan direfleksikan kembali ke atmosfer. Sebagian besar sisanya akan diabsorbsikan oleh benda-benda lainnya. Sinar yang diabsorbsikan tersebut akan diradiasikan kembali dalam bentuk radiasi inframerah dengan gelombang panjang atau panas jika bumi menjadi dingin. Karbon dioksida berfungsi sebagai filter satu arah, tetapi menghambat sinar dengan panjang gelombang lebih untuk melaluinya dari arah yang berlawanan. Aktivitas filter dari karbon dioksida mengakibatkan suhu atmosfer dan bumi akan meningkatkan. Keadaan inilah yang disebut pengaruh rumah kaca. Apabila kadar yang lebih merata diseluruh permukaan bumi, temperature udara rata-rata diseluruh permukaan bumi akan sedikit naik, dan ini dapat mengakibatkan meleburnya es dan salju di kutub dan di puncak-puncak pegunungan, sehingga permukaan air laut naik.
Ada dua macam efek rumah kaca (ERK) yaitu :
ð Efek rumah kaca yang alami.
Terjadi dari karbon dioksida dan uap air yang terbentuk dari respirasi makhluk hidup.
ð Efek rumah kaca yang ditingkatkan.
Terjadi karena peningkatan gas rumah kaca yang berasal dari pencemaran udara.
Efek rumah kaca yang ditingkatkan membuat suhu bumi semakin tinggi.
          Gas-gas rumah kaca yang membentuk lapisan diatmosfer, yang termasuk dalam kelompok gas rumah kaca adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), klorofluorokarbon (CFC), dan sulfur heksafluorida (SF6).




A.   Gas Karbon Dioksida (CO2)
Gas  rumah kaca utama adalah karbon dioksida (CO2). Gas tersebut bertanggung jawab atas kurang lebih separuh dari seluruh pemanasan global yang terjadi selama 150 tahun terakhir.
Selama ini kita tidak merasa keberadaan CO2 sebagai suatu polutan, karena CO2 tidak beracun. Namun karbon dioksida (CO2) merupakan gas rumah kaca yang penting yang paling banyak dihasilkan dan merupakan penyebab yang signifikan dalam pemanasan global.
Sumber utama penghasil emisi karbon dioksida secara globa; ada 2 macam, yaitu  :
ð Pembangkit listrik bertenaga batubara
Pembangkit listrik ini membuang energy 2 kali lipat dari energy yang dihasilkan. Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga batubara akan menghasilkan 5,6 juta ton karbon dioksida per tahun.

ð Pembakaran kendaraan bermotor
Karbon secara alamiah mengalamin siklus diantara lautan, hutan, atmosfer, letusan gunung berapi menambah karbon dalam siklusnya, sedangkan rawa-rawa mengambil karbon sebagai bahan untuk membentuk fosil. Namun manusia telah merusak keseimbangan ini.
          Dalam 200 tahun terakhir, siklus musiman meningkat setiap tahunnya. Mula-mula kenaikan ini disebabkan oleh kerusakan hutan dan pelepasan karbon dioksida ke atmosfer. Dalam lima puluh tahun terakhir, penyebab utamanya adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak.
B.   Gas Metana (CH4)
          Gas rumah kaca hasil aktivitas manusia terpenting setelah karbon dioksida adalah metana. Satu molekul gas ini berpotensi sebagai gas rumah kaca 20 kali lebih besar daripada satu molekul karbon dioksida. Gas metana merupakan gas yang tidak berbau, tidak berwarna, mudah terbakar, larut dalam alcohol dan tidak larut dalam air. Gas ini dihasilkan terutama oleh aktivitas bakteri yang tumbuh subur dalam asosiasinya dengan manusia. Bakteri ini ditemukan misalnya disawah, ditempat penimbunan sampah, dan dalam pencernaan hewan ruminansia.
C.   Dinitroksida (N2O) dan Nitrogen Dioksida (NO2)
          Gas rumah kaca yang lain selain karbon dioksida dan gas metana adalah gas N2O dan NO2 dihasilkan oleh proses mikrobiologis. Dengan meningkatnya fiksasi nitrogen global yang disertai dengan peningkatan produksi N2O oleh mikroba, akan memberi kontribusi pada lapisan penipisan ozon. Inilah sebabnya gas N2O termasuk dalam gas rumah kaca.
D.   Gas CFC (Klorofluorokarbon)
          Gas rumah kaca yang lain yaitu klorofluorokarbon atau CFC.CFC merupakan senyawa buatan manusia.
Hal-hal lain yang mengakibatkan GRK(Gas Rumah Kaca) ke udara :
Ø Membuang sampah ketempat penimbunan sampah. Metana juga dihasilkan dari limbah binatang yang dipelihara untuk menyu.
plai kebutuhan susu dan daging (seperti sapi) dan juga ada pertambangan batu bara.
Ø Menggunakan/membeli barang-barang produksi pabrik karena proses produksinya melepaskan GRK ke udara.
          Tanpa disadari oleh banyak orang, sebenarnya saat ini telah terjadi peningkatan suhu udara didunia akibat terjadinya pemanasan global. Ketika para ahli imu pengetahuan berbicara mengenai permasalahan perubahan iklim, yang menjadi pusat perhatian adalah pemanasan global yang disebabkan oleh ulah manusia. Para ahli sepakat bahwa ulah manusialah yang memacu besarnya gas rumah kaca yang dilapaskan ke atmosfer dan menyebabkan bumi menjadi lebih panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar