Sampai saat ini isu yang
menghantui bumi kita adalah akan
terjadi pemanasan global (global warming). Para ahli meramalkan pemanasan
global terjadi karena melihat tingginya polusi udara yang dialami bumi dan
menyebabkan efek rumah kaca yang berlebihan yang dapat membahayakan bumi.
Pemanasan global (global warming) merupakan suatu fenomena
peningkatan suhu atau temperature rata-rata bumi. Salah satu hal yang dapat
menimbulkan pemanasan global tersebut adalah efek rumah kaca yang berlebihan.
Bumi kita ini dilindungi oleh lapisan pelindung yang
disebut atmosfer. Dalam atmosfer terkandung berbagai macam gas. Atmosfer bumi
bersifat transparan dan dapat ditembus oleh sinar tampak dan radiasi
ultraviolet dari matahari. Atmosfer ini secara alami berperan menjaga suhu bumi
sehingga layak bagi kehidupan organisme. Atmosfer bumi mengandung gas-gas terutama
karbon dioksida dan uap air. Karbon dioksida yang ada diatmosfer dapat
menimbulkan fenomena yang disebut efek rumah kaca (greenhouse effect) yang
menghangatkan bumi.
Efek rumah kaca merupakan fenomena peningkatan pada sejarah
temperature bumi yang disebabkan oleh gas-gas tertentu dalam atmosfer(uap air,
karbon dioksida, nitrogen oksida, dan metana) yangn menjebak/mengikat energy
dari matahari. Radiasi yang disimpan oleh gas-gas tersebut akan menghangatkan
bumi.
Bagaimana rumah kaca bekerja? Panel-panel kacanya
membiarkan sinar matahari masuk tetapi menjaga energy panas yang disebabkannya
hilang ke udara. Ketika radiasi matahari yang tampak maupun tidak tampak
dipancarkan kebumi, 10% energy radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas
yang ada diatmosfer, 34% dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat
bumi menjadi panas, 23% menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman
untuk berfotosintesis.
Pengaruh
rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya meningkat
dengan radiasi matahari. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan
bumi akan direfleksikan kembali ke atmosfer. Sebagian besar sisanya akan
diabsorbsikan oleh benda-benda lainnya. Sinar yang diabsorbsikan tersebut akan
diradiasikan kembali dalam bentuk radiasi inframerah dengan gelombang panjang
atau panas jika bumi menjadi dingin. Karbon dioksida berfungsi sebagai filter
satu arah, tetapi menghambat sinar dengan panjang gelombang lebih untuk
melaluinya dari arah yang berlawanan. Aktivitas filter dari karbon dioksida
mengakibatkan suhu atmosfer dan bumi akan meningkatkan. Keadaan inilah yang
disebut pengaruh rumah kaca. Apabila kadar yang lebih merata diseluruh
permukaan bumi, temperature udara rata-rata diseluruh permukaan bumi akan
sedikit naik, dan ini dapat mengakibatkan meleburnya es dan salju di kutub dan
di puncak-puncak pegunungan, sehingga permukaan air laut naik.
Ada
dua macam efek rumah kaca (ERK) yaitu :
ð Efek
rumah kaca yang alami.
Terjadi
dari karbon dioksida dan uap air yang terbentuk dari respirasi makhluk hidup.
ð Efek
rumah kaca yang ditingkatkan.
Terjadi
karena peningkatan gas rumah kaca yang berasal dari pencemaran udara.
Efek rumah kaca yang
ditingkatkan membuat suhu bumi semakin tinggi.
Gas-gas rumah kaca yang membentuk lapisan diatmosfer, yang
termasuk dalam kelompok gas rumah kaca adalah karbon dioksida (CO2),
metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon
(HFC), perfluorokarbon (PFC), klorofluorokarbon (CFC), dan sulfur heksafluorida
(SF6).
A. Gas Karbon Dioksida (CO2)
Gas rumah kaca utama adalah karbon dioksida (CO2).
Gas tersebut bertanggung jawab atas kurang lebih separuh dari seluruh pemanasan
global yang terjadi selama 150 tahun terakhir.
Selama
ini kita tidak merasa keberadaan CO2 sebagai suatu polutan, karena
CO2 tidak beracun. Namun karbon dioksida (CO2) merupakan
gas rumah kaca yang penting yang paling banyak dihasilkan dan merupakan
penyebab yang signifikan dalam pemanasan global.
Sumber
utama penghasil emisi karbon dioksida secara globa; ada 2 macam, yaitu :
ð Pembangkit
listrik bertenaga batubara
Pembangkit
listrik ini membuang energy 2 kali lipat dari energy yang dihasilkan. Setiap
1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga batubara akan
menghasilkan 5,6 juta ton karbon dioksida per tahun.
ð Pembakaran
kendaraan bermotor
Karbon secara alamiah
mengalamin siklus diantara lautan, hutan, atmosfer, letusan gunung berapi
menambah karbon dalam siklusnya, sedangkan rawa-rawa mengambil karbon sebagai
bahan untuk membentuk fosil. Namun manusia telah merusak keseimbangan ini.
Dalam 200 tahun terakhir, siklus musiman meningkat setiap
tahunnya. Mula-mula kenaikan ini disebabkan oleh kerusakan hutan dan pelepasan
karbon dioksida ke atmosfer. Dalam lima puluh tahun terakhir, penyebab utamanya
adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak.
B. Gas Metana (CH4)
Gas
rumah kaca hasil aktivitas manusia terpenting setelah karbon dioksida adalah
metana. Satu molekul gas ini berpotensi sebagai gas rumah kaca 20 kali lebih
besar daripada satu molekul karbon dioksida. Gas metana merupakan gas yang
tidak berbau, tidak berwarna, mudah terbakar, larut dalam alcohol dan tidak
larut dalam air. Gas ini dihasilkan terutama oleh aktivitas bakteri yang tumbuh
subur dalam asosiasinya dengan manusia. Bakteri ini ditemukan misalnya disawah,
ditempat penimbunan sampah, dan dalam pencernaan hewan ruminansia.
C. Dinitroksida (N2O) dan
Nitrogen Dioksida (NO2)
Gas
rumah kaca yang lain selain karbon dioksida dan gas metana adalah gas N2O
dan NO2 dihasilkan oleh proses mikrobiologis. Dengan meningkatnya
fiksasi nitrogen global yang disertai dengan peningkatan produksi N2O
oleh mikroba, akan memberi kontribusi pada lapisan penipisan ozon. Inilah
sebabnya gas N2O termasuk dalam gas rumah kaca.
D. Gas CFC (Klorofluorokarbon)
Gas
rumah kaca yang lain yaitu klorofluorokarbon atau CFC.CFC merupakan senyawa
buatan manusia.
Hal-hal lain yang
mengakibatkan GRK(Gas Rumah Kaca) ke udara :
Ø Membuang
sampah ketempat penimbunan sampah. Metana juga dihasilkan dari limbah binatang
yang dipelihara untuk menyu.
plai kebutuhan susu dan daging (seperti
sapi) dan juga ada pertambangan batu bara.
Ø Menggunakan/membeli
barang-barang produksi pabrik karena proses produksinya melepaskan GRK ke
udara.
Tanpa
disadari oleh banyak orang, sebenarnya saat ini telah terjadi peningkatan suhu
udara didunia akibat terjadinya pemanasan global. Ketika para ahli imu
pengetahuan berbicara mengenai permasalahan perubahan iklim, yang menjadi pusat
perhatian adalah pemanasan global yang disebabkan oleh ulah manusia. Para ahli
sepakat bahwa ulah manusialah yang memacu besarnya gas rumah kaca yang
dilapaskan ke atmosfer dan menyebabkan bumi menjadi lebih panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar