Kamis, 03 Mei 2012

tetap semangat

hidup adalah sebuah anugerah dari Tuhan
tidak ada yang tahu kapan dia akan lahir ataupun akan meninggal,
terkadang dokter mencoba menerkah-nerkah apa yang akan terjadi pada diri seseorang. Tapi teman-teman jangan percaya begitu saja donk. itukan cuman opini. Dokter juga seorang manusia biasa, boleh saja dia memvonis kita. tapi kita gak boleh menyerah apalagi sampai marah kepada Tuhan.

saya sering mendengar pertanyaan seperti ini "kenapa saya harus dilahirkan kalau saya hanya bisa menderita dan sengsara"

jawabannya adalah.

Tuhan sayang sama kita itu sebabnya mengapa Dia memberikan kita kesempatan untuk dapat melihat dan merasakan indahnya dunia serta segala kuasaNya. kenapa kita harus marah karena dilahirkan didunia ini? bukankah itu adalah rencanaNya?. 
kamu adalah pribadi yang kuat. bagaimana tidak? dari berjuta-juta sperma yang masuk kedalam perut ibu mu. hanya kamulah yang berhasil sampai dan menembus ovum ibumu. kamu bisa mengalahkan para pesaingmu yang ingin masuk dan menempati rahim itu. sperma berukuran sangat kecil dan perjalanan keovum sangatlah jauh bagi sperma. tapi kamu bisa bertahan hinggah akhirnya kamu berhasil menempati rahim ibumu dan mulai berkembang menjadi pribadi yang sempurna. tahukah kamu betapa bahagianya ibu, ayah, dan keluargamu saat mendengar tangisan pertamamu? tahukan kamu betapa bersyukur nya mereka saat melihat kamu lahir dalam keadaan sehat? tahukah kamu penderitaan ibumu saat mengandung dan merawatmu hinggah kamu besar?

percayalah teman, saat kamu divonis oleh dokter karena penyakitmu hal yang pertama ayah lakukan adalah marah. bukan marah kepadamu, bukan juga marah kepada Tuhan, tapi dia akan marah kepadada dirinya sendiri, karena dia tidak bisa menjagamu dengan sempurna. hinggah kamu harus sakit dan menderita. tapi ayah ingin selalu tampak tegar dihadapanmu, dia pun mulai menghiburmu dan selalu memberikan motivasi serta harapan-harapan. tapi jauh dilubuk hatinya tersimpan rasa pedih yang sangat besar. pedih saat melihatmu harus merasakan sakit. tahukah kamu kalau setiap harinya ayah memperhatikan kamu? tahukah kamu bahwa ayah sering menangis diam-diam karena memikirkan kamu? tahukah kamu seberapa besar ayah berkoban untuk selalu membuatmu bahagia, dan melihat senyummu? 
ibu adalah sosok yang mulia, tahukan kamu hal apa yang akan dilakukannya saat pertama kali mendengar dokter memvonis hidupmu? dia sangat takut kehilangan buah hatinya. dia pasti akan menangis. ayah dan ibumu selalu berusaha membuatmu bahagia. tak ada kata lelah buat mengurus buah hatinya.

tapi mengapa kita sebagai anak terkadang sangat sering sekali menyakiti perasaan ayah dan ibu kita? hanya karena masalah kecil. contoh : apabila lauk yang dimasak ibu tidak kita sukai, maka kita akan ngambek dan tidak mau makan. tahukah kamu saat kamu melakukan hal seperti itu perasaan ibumu sangat terluka, tapi dia tetap tersenyum dan membujukmu agar kamu mau makan.

saat kamu mengeluh dengan sakitmu, percayalah teman hati ibumu pasti terasa sangat pilu. saat kamu berada pada masa kritis, tahukah kamu diluar sana beribu doa dipanjatkan oleh Ibumu. berderai air mata jatuh menggambarkan betapa takutnya dia kehilangan dirimu, permata jiwanya.

melihat orang yang kamu sayangi sangat takut kamu pergi apakah tidak ada niat kamu untuk bertahan? mengapa mesti menyerah? ingat teman kita adalah pribadi dan sosok yang kuat dari awal kita lahir kedunia ini. biarlah dokter memvonis kita, tapi kita harus tetap semangat dan berjuang. Hidup dan Mati hanya Tuhan yang tahu.


ini adalah kisah yang saya alami sendiri. pada saat saya berusia 13 tahun saya terkena sakit demam berdarah. trombosit saya turun drastis, tubuh saya juga mulai membengkak, pembuluh darah saya pun ikut membengkak, dokter sudah menyerah dan mengatakan "saya tidak bisa berbuat apa-apa selain memberikan suntikan penenang agar rasa sakit yang dia rasakan bisa hilang sejenak, semua pembuluh darah putri anda sudah membengkak apabila salah satu pecah. maka putri anda akan meninggal". biarpun pada saat itu aku sedang kejang tapi aku dapat mendengar mama yang menangis dan memanggil-manggil namaku. dan suatu keajaiban pun tiba, keadaanku kembali normal. sejak itu aku berjanji tidak akan menyerah menjalani hidup ini. dokter boleh memvonis kita, tapi tetap saja yang menentukan hanya Tuhan.

semoga dengan membaca tulisan saya ini teman-teman jadi termotivasi dan selalu semangat menjalani hidup ini. ingat lah tiada yang mustahil bagiNya



 salam manis : cyntia :)
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar