Jumat, 18 Mei 2012

AKU BERTAHAN KARENA CINTA


Kenangan itu seperti hantu yang selalu menyerangku. Tak ada hentinya aku selalu menunggumu disini. Dan kau tau? Aku selalu menjaga hatiku mengingat janji kita berdua. Huft..aku menghempaskan tubuh ke tempat tidur ku. Ku ingat kembali kenangan indah bersamamu. Kebahagianku mulai terajut ketika kehadiranmu pada 2 tahun yang lalu saat aku masih duduk di bangku SMP di Bengkulu. Ingat sekali saat itu dirimu yang anak baru tersenyum malu-malu kepadaku. Ntah mengapa seperti ada rasa yang aneh dalam hatiku, rasa yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Apakah ini yang disebut dengan Cinta?. Ntah lah biar waktu yang menjawab itu semua. Hari demi hari kita lewati tanpa disadari rasa itu hadir semakin kuat didalam hatiku. Hinggah aku tak mampu lagi membendung perasaan ku ini, dan memberitahukannya kepadamu. Kau tau betapa groginya aku saat itu? Syukurnya kamu juga memiliki rasa yang sama. Dan mulailah kita berada dalam satu hubungan dan berkomitmen akan selalu bersama.
            Tempat yang paling sering aku dan kamu kunjungi adalah sebuah pondok kecil dekat pelabuhan kapal pengangkut batu bara. Dipondok itu sudah terlalu banyak kenangan yang kita buat. Aku sayang kamu Dea. Janji kita tak akan pernah terlupakan sampai akhir zaman nanti.
“Kami Reza dan Dea berjanji tidak akan berpaling dengan yang lain karena pilihan kami sekarang untuk kebahagiaan hidup kami sampai akhir hayat nanti.”
Aku dan Dea selalu menghabiskan waktu bersama. Sering sekali aku main kerumah Dea, sekalian bersilaturahim dengan kedua orang tua Dea. Orang tua Dea adalah orang yang cukup terpandang tidak heran bila setiap kali kami ingin pergi, maka aku harus pamitan dan meminta izin dulu dengan kedua orang tua Dea. Pada suatu kali ketika aku sedang menunggu Dea, di ruang tamu, orangtua Dea menemui aku dan berkata “kalau seandainya Reza jauh dari Dea dan gak sejalan sama Dea kamu harus ikhlas menerima ini semua ya”. Aku pun diam dan mencoba meresapi kata-kata yang di ucapkan oleh kedua orang tua Dea, tapi aku tidak menemukan jawaban itu. Aku berkata “maksudnya bu?”. “kamu pasti tahu suatu saat nanti apa maksud dari kami” ucap ibu Dea sambil berlalu meninggalkanku.  Aku masih bingung dengan semua ucapan orangtua Dea. Tapi yaudahlah biarkan waktu nanti yang menjawab.
Waktu berlalu begitu cepat kami pun mengikuti UN, dan hubungan kami telah berjalan 1 tahun. Aku dan Dea telah sepakat untuk melanjutkan SMA ke Medan. Tapi 1 minggu sebelum hasil kelulusan Dea sudah pergi dan tidak memberikan kabar dia mau kemana. Aku pun bingung dalam kebingunganku tiba-tiba aku ingat dengan beberapa orang yang pasti tau Dea ada dimana, segera aku menemui teman-teman dan saudaranya. Tapi jawaban apa yang aku dapat? Dea gak mau lagi berhubungan denganku dan gak mau satu sekolah dengan aku di Medan, karena dia udah gak mau lagi bersamaku itu semua dia lakuin demi orang tua nya, Dea rela dijodohin dengan cowok lain. Kamu mau bahagian orangtua kamu tapi kamu ngorbanin perasaan kita. Terkadang aku bingung kita kan masih kecil kenapa sudah dijodoh-jodohin, tapi itulah kebiasaan orang terpandang dari kecil selalu menjodohkan anaknya supaya bisnis dan tali persaudaran diantara mereka tidak putus. Adilkah ini?, hemp kini aku tahu apa maksud dari perkataan orang tua Dea waktu itu, dan betul saja waktu yang menjawab itu semua.  Kira-kira 6 bulan yang lalu aku mendengar kabar kalau orangtua kamu ada disini, dan aku juga tau kalau orangtua kamu yang cewek mengidap sakit maag kronis dan tumor payudara. Tau gak De? Saat aku tahu itu rasa sayang dan cintaku bertambah buat kamu. Dan aku janji akan selalu menyediakan tempat teristimewa dihati aku buat kamu, semenjak kita lost contact aku gak pernah menjalin cinta dengan yang lainnya. Aku masih ingat janji kita. Mungkin memang takdir kita berbeda, tapi aku yakin kita pasti dapat bersama, karena kekuatan cinta sejati bisa mengalahan semuanya aku yakin itu. Dan aku juga tahu kamu sekarang sekolah di bandung.
Waktu lebaran tahun 2011, aku dengar kabar dari Via kalau kamu main kepondok itu, dan mengatakan “dimana Reza ya, apakah dia masih ingat sama aku dan janji kami. Seandainya aku bisa bertemu dan seperti dulu lagi sma dia, betapa senang hatiku, dan aku juga mau minta maaf sama Reza”. Aku selalu sayang kamu Dea, selalu ingat kamu dan selalu ingat dengan janji kita.
Saat kamu ngajak buat ketemuan liburan ini. Hatiku sungguh senang, aku mau kok maafin kamu Dea, aku masih sayang sama kamu. Tapi aku tahu semuanya belum pasti, kamu masih ragu bisa ketemu atau enggak sama aku liburan ini. Ntahlah biarlah waktu yang menjawab kapan kita akan bertemu..
Dan biarlah waktu juga yang menemani aku untuk menunggumu, my first love.

Cerita diatas adalah kisah nyata dari teman saya yang bernama Yugo Reza Makasa. Dan amanat yang bisa kita petik dari kisah dia adalah kita tidak boleh pesimis, kita harus tetap optimis dan semangat, harus mampu setia dengan pasangan meskipun sudah lama lost contact. Dan cinta sejati itu tidak bisa terpisahkan hanya karena jarak, waktu, ataupun takdir. Kalau pun kita bukan berjodoh, tapi kalau kita tetap optimis dan mempertahankan serta bersabar dengan cinta kita, otomatis keajaiban akan muncul. Percayalah Tuhan itu adil kok. So, keep smile and spirit guys,

Kamis, 03 Mei 2012

tetap semangat

hidup adalah sebuah anugerah dari Tuhan
tidak ada yang tahu kapan dia akan lahir ataupun akan meninggal,
terkadang dokter mencoba menerkah-nerkah apa yang akan terjadi pada diri seseorang. Tapi teman-teman jangan percaya begitu saja donk. itukan cuman opini. Dokter juga seorang manusia biasa, boleh saja dia memvonis kita. tapi kita gak boleh menyerah apalagi sampai marah kepada Tuhan.

saya sering mendengar pertanyaan seperti ini "kenapa saya harus dilahirkan kalau saya hanya bisa menderita dan sengsara"

jawabannya adalah.

Tuhan sayang sama kita itu sebabnya mengapa Dia memberikan kita kesempatan untuk dapat melihat dan merasakan indahnya dunia serta segala kuasaNya. kenapa kita harus marah karena dilahirkan didunia ini? bukankah itu adalah rencanaNya?. 
kamu adalah pribadi yang kuat. bagaimana tidak? dari berjuta-juta sperma yang masuk kedalam perut ibu mu. hanya kamulah yang berhasil sampai dan menembus ovum ibumu. kamu bisa mengalahkan para pesaingmu yang ingin masuk dan menempati rahim itu. sperma berukuran sangat kecil dan perjalanan keovum sangatlah jauh bagi sperma. tapi kamu bisa bertahan hinggah akhirnya kamu berhasil menempati rahim ibumu dan mulai berkembang menjadi pribadi yang sempurna. tahukah kamu betapa bahagianya ibu, ayah, dan keluargamu saat mendengar tangisan pertamamu? tahukan kamu betapa bersyukur nya mereka saat melihat kamu lahir dalam keadaan sehat? tahukah kamu penderitaan ibumu saat mengandung dan merawatmu hinggah kamu besar?

percayalah teman, saat kamu divonis oleh dokter karena penyakitmu hal yang pertama ayah lakukan adalah marah. bukan marah kepadamu, bukan juga marah kepada Tuhan, tapi dia akan marah kepadada dirinya sendiri, karena dia tidak bisa menjagamu dengan sempurna. hinggah kamu harus sakit dan menderita. tapi ayah ingin selalu tampak tegar dihadapanmu, dia pun mulai menghiburmu dan selalu memberikan motivasi serta harapan-harapan. tapi jauh dilubuk hatinya tersimpan rasa pedih yang sangat besar. pedih saat melihatmu harus merasakan sakit. tahukah kamu kalau setiap harinya ayah memperhatikan kamu? tahukah kamu bahwa ayah sering menangis diam-diam karena memikirkan kamu? tahukah kamu seberapa besar ayah berkoban untuk selalu membuatmu bahagia, dan melihat senyummu? 
ibu adalah sosok yang mulia, tahukan kamu hal apa yang akan dilakukannya saat pertama kali mendengar dokter memvonis hidupmu? dia sangat takut kehilangan buah hatinya. dia pasti akan menangis. ayah dan ibumu selalu berusaha membuatmu bahagia. tak ada kata lelah buat mengurus buah hatinya.

tapi mengapa kita sebagai anak terkadang sangat sering sekali menyakiti perasaan ayah dan ibu kita? hanya karena masalah kecil. contoh : apabila lauk yang dimasak ibu tidak kita sukai, maka kita akan ngambek dan tidak mau makan. tahukah kamu saat kamu melakukan hal seperti itu perasaan ibumu sangat terluka, tapi dia tetap tersenyum dan membujukmu agar kamu mau makan.

saat kamu mengeluh dengan sakitmu, percayalah teman hati ibumu pasti terasa sangat pilu. saat kamu berada pada masa kritis, tahukah kamu diluar sana beribu doa dipanjatkan oleh Ibumu. berderai air mata jatuh menggambarkan betapa takutnya dia kehilangan dirimu, permata jiwanya.

melihat orang yang kamu sayangi sangat takut kamu pergi apakah tidak ada niat kamu untuk bertahan? mengapa mesti menyerah? ingat teman kita adalah pribadi dan sosok yang kuat dari awal kita lahir kedunia ini. biarlah dokter memvonis kita, tapi kita harus tetap semangat dan berjuang. Hidup dan Mati hanya Tuhan yang tahu.


ini adalah kisah yang saya alami sendiri. pada saat saya berusia 13 tahun saya terkena sakit demam berdarah. trombosit saya turun drastis, tubuh saya juga mulai membengkak, pembuluh darah saya pun ikut membengkak, dokter sudah menyerah dan mengatakan "saya tidak bisa berbuat apa-apa selain memberikan suntikan penenang agar rasa sakit yang dia rasakan bisa hilang sejenak, semua pembuluh darah putri anda sudah membengkak apabila salah satu pecah. maka putri anda akan meninggal". biarpun pada saat itu aku sedang kejang tapi aku dapat mendengar mama yang menangis dan memanggil-manggil namaku. dan suatu keajaiban pun tiba, keadaanku kembali normal. sejak itu aku berjanji tidak akan menyerah menjalani hidup ini. dokter boleh memvonis kita, tapi tetap saja yang menentukan hanya Tuhan.

semoga dengan membaca tulisan saya ini teman-teman jadi termotivasi dan selalu semangat menjalani hidup ini. ingat lah tiada yang mustahil bagiNya



 salam manis : cyntia :)